Terminal Kampung Rambutan Perpanjang Pengetatan Perjalanan Penumpang Bus

 


Timur memperpanjang masa pengetatan perjalanan bagi antarkota antarprovinsi (AKAP) hingga 31 Mei 2021.

Kepala Made Jony mengatakan deposit game slot online via dana, perpanjangan masa pengetatan perjalanan tersebut dilakukan sesuai dengan keputusan Polda Metro Jaya yang memperpanjang operasi penyekatan arus balik.

"Kita tetap melakukan rapid test antigen dan GeNoSe yang dilakukan secara acak ke penumpang. Baik penumpang yang berangkat dan tiba," kata Made Jony saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (26/5/2021), dikutip dari Antara.

Made Jony menambahkan, hanya deposit game slot online via ovo penumpang yang negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes tes usap antigen atau GeNose diperkenankan melakukan perjalanan.

Namun apabila penumpang bus AKAP tersebut terindikasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap antigen atau GeNose akan diminta menjalani tes usap PCR.

"Penumpang yang melakukan rapid test antigen di luar terminal masa berlaku hasil tesnya 1X24 jam sebelum jadwal keberangkatan sesuai dengan SE Satgas COVID-19 nomor 13 tahun 2021," ujar Made Jony.

BACA JUGA : 

Berangkat ke Jakarta Ikut BRI Liga 1, Ini 6 Potret Punggawa Persebaya saat di Bus


Dia mengatakan, juga menyediakan satu ruang isolasi mandiri di lantai dua bagi penumpang bus AKAP yang terindikasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap antigen atau GeNose sebelum dirujuk ke Wisma Atlet.

Made Jony mengatakan, jumlah kedatangan pada arus balik mudik di Terminal Kampung Rambutan rata-rata sebanyak 2.000 penumpang per hari.

"Untuk kedatangan penumpang di Terminal Kampung Rambutan sekarang masih normal. Sebelum larangan mudik berlaku rata-rata 2.500 penumpang per hari, sekarang rata-rata 2.000 per hari," jelas Made Jony.

Dalam kunjungan di Terminal Pulogebang, Menhub Budi Karya menyatakan, dirinya ingin memastikan bahwa kebijakan pemerintah tentang peniadaan mudik dapat dijalankan dengan baik di berbagai sektor.

"Tadi pagi saya ke Senen, dan sekarang di Pulogebang. Dari pantauan yang kita lakukan, bahwa proses daripada peniadaan mudik itu dijalankan dengan baik, baik di Pasar Senen maupun di Pulogebang," kata dia di Terminal Bus Pulogebang, Jakarta, Santu (8/5/2021).

Kendati demikian, pemerintah disebutnya tetap memberikan pengecualian bagi sejumlah pihak untuk melakukan perjalanan selama masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

"Kita masih memberikan pengecualian bagi mereka yang bertugas, bagi mereka yang ada kemalangan atau hamil, atau bagi mereka berkebutuhan khusus yang dapat keterangan dari kantor dan kepala desa," paparnya.

Menhub Budi Karya menyampaikan, aturan tersebut terbukti ampuh dapat menekan angka volume penumpang bus selama dua hari pertama larangan mudik dilakukan. Secara total, Terminal Pulogebang hanya mengangkut 51 orang penumpang pada 6-7 Mei 2021.

"Dari pantauan kita beberapa hari ini, terutama dua hari terakhir (masa larangan mudik), di Pulogebang itu penumpang hari pertama 11 orang, dan hari kedua 40 orang," sebut dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libas Aturan PPKM, Bus Rombongan Wisata Terguling di Gunungkidul

Vaksinasi Covid-19 di Terminal Induk Bekasi Diserbu Penumpang dan Awak Bus