Sopir Diduga Mabuk, Bus Lorena Kecelakaan di Banyumas
Bus lorena jurusan Jakarta-Probolinggo, Jawa Timur, yang mengangkut 52 penumpang mengalami di Jalan Raya Krumput, Banyumas, Jawa Tengah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (20/2/2015), kecelakaan itu terjadi setelah berusaha menghindari sebuah situs judi online terbaik terpercaya kendaraan yang melaju cepat dan zig-zag dari arah berlawanan karena sopirnya diduga mabuk.
Khawatir terjadi tabrakan, sopir bus memilih menghindar namun bus justru melaju ke kanan jalan dan menabrak tebing. Sedangkan roda bagian depan masuk selokan. Akibatnya 52 penumpang yang akan menuju Probolinggo terlantar. Mereka harus menunggu bus jemputan yang datang dari Purwokerto.
2 tahun lalu kecelakaan bus di lokasi yang sama menewaskan 15 orang. Selain jalan yang menanjak dan banyak game judi online terpercaya tikungan, juga karena rambu-rambu jalan masih kurang.
Sementara itu, akibat menabrak ibu dan anak yang sedang berboncengan motor, sebuah bus di Grobogan, Jawa Tengah hancur dirusak massa.
BACA JUGA :
Pandemi COVID-19, Pendapatan Pengelola Bus Lorena Turun 18,51 Persen
Saat ini, kedua korban dirawat di RS Yakkum Purwodadi, sedangkan sopir bus sedang menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Kasus ini ditangani oleh Satlantas Polres Grobogan. (Vra/Mut)
Pada periode yang sama, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp262,69 miliar. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp21,52 miliar, dan aset tidak lancar Rp241,16 miliar. Dari sisi liabilitas Lorena mencatat nilai Rp51,65 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp24,56 miliar. Sisanya sekitar Rp27,09 miliar merupakan liabilitas jangka panjang.
Beban umum perseroan juga turun hingga 33,18 persen. Tercatat pada kuartal I 2020 angka yang dikeluarkan mencapai Rp8,74 miliar, sedangkan periode yang sama tahun ini Rp5,84 miliar.
Tak hanya itu, rugi bersih tahun berjalan juga mengalami penurunan 37,95 persen dari sebelumnya Rp 11,46 miliar menjadi Rp 7,11 miliar di kuartal I 2021.
Di samping itu, Lorena akan memperkuat jurusan-jurusan jarak pendek dan bersifat commuter line, dalam mendukung peran feeder atau angkutan pengumpan dalam sistem transportasi massal yang dikembangkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Saat ini di sektor Jabodetabek Residence Connexion (JRC), ada empat rute feeder yaitu Kota Wisata–Legenda Wisata–Sarinah/Thamrin, Kota Wisata–Legenda Wisata–Ratu Plaza, BSD City–Kota Wisata/ Legenda Wisata, dan BSD City–MRT Fatmawati.
Sedangkan untuk sektor Jabodetabek Airport Connexion (JAC) terdapat tiga rute feeder yaitu Bogor–Halim Perdanakusuma, BSD City–Halim Perdanakusuma, dan Kota Wisata/Legenda Wisata – Halim Perdanakusuma, BSD City–Bandara Soekarno Hatta.
Perseroan juga telah mendapat izin prinsip dari BPTJ untuk rute Bogor/Mall Boxes 123/Royal Tajur/Rancamaya–Bandara Soekarno Hatta BSD City–Bandara Soekarno Hatta, lalu RA Kartini Jakarta Selatan–Soekarno Hatta, dan Telaga Golf Sawangan–Soekarno Hatta.
Rianta mengatakan, strategi lain ialah memperketat ratio jumlah karyawan secara masif, memperkuat sistem e-ticketing seiring dengan kemajuan teknologi, dan penjualan berbasis online akan terus berkembang. Perseroan telah menjalin kerjasama dengan Traveloka, Alfamart Group dan Indomaret untuk pembelian dan pembayaran tiket.
Selain itu, untuk hadapi pandemi COVID-19, perseroan mengambil sejumlah langkah strategis antara lain Bekerjasama dengan PT Garindo Persada Trans dalam memasuki angkutan industri limbah medis.
"Pandemi COVID-19 dan pengetatan implementasi peraturan perihal pembuangan limbah medis, membuat industri ini sangat berpotensi ke depannya,” tulis perseroan.
Konsorsium dengan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi TransPakuan milik Pemerintah Kota Bogor, dalam mengikuti tender “Buy The Service” di kota Bogor yang diadakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kemenhub Republik Indonesia. Pada 18 Agustus 2021, konsorsium tersebut telah dinyatakan sebagai Pemenang.
Proyek “Buy The Service” yang akan berjalan selama tujuh tahun ke depan ini, mengadopsi dari pola operasi TransJakarta. Konsorsium sebagai operator akan mengoperasikan 75 bis medium dan akan dibayar berdasarkan Rupiah/KM.
Proyek ini juga merupakan Langkah “Revolusioner” dalam penataan angkutan umum di kota Bogor, proyek “Buy The Service” tersebut akan mereduksi angkutan kota (angkot) yang beroperasi di koridor-koridor dari “Buy The Service” tersebut.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Agustus 2021, saham LRNA turun 2,17 persen ke posisi Rp 180 per saham. Saham LRNA dibuka turun satu poin ke posisi Rp 183 per saham. Saham LRNA berada di level tertinggi Rp 183 dan terendah Rp 173 per saham. Total frekuensi perdagangan 16 kali dengan volume perdagangan 69. Nilai transaksi Rp 1,2 juta.
Komentar
Posting Komentar